Masih calon bidan_Pancarkan Senyum SEMANGATmu!!

Masih calon bidan_Pancarkan Senyum SEMANGATmu!!

Saturday, November 8, 2014

Dialah Kado Terindah dari Tuhan



                                                          http://wallpaper-kid.com
Apa yang kita pikirkan tentang kelahiran seorang bayi?
Beberapa waktu lalu saya membaca beberapa artikel mengenai kelahiran seorang bayi. Artikel itu menurut saya cukup bagus dan akan saya share di sini. Walau pun artikel itu merupakan pembukaan dari buku yang berjudul “Panduan Lengkap Hamil Sehat” yang ditulis oleh Lutfiatul Sholihah, terbitan DIVA Press Yogyakarta tahun 2009 ini sangat menggugah dan menyadarkan saya betapa indahnya Tuhan menganugerahkan kelahiran seorang bayi dalam kehidupan manusia terutama pasangan suami istri.
Kado Ikatan Cinta Suci
Apa maksud dan tujuan Tuhan menakdirkan manusia untuk melakukan regenerasi? Tanyakan saja kepada Adam, kenapa di sangat membutuhkan Hawa. Saat itu, segala keinginan dan kebutuhan Adam telah dipenuhi lebih dari cukup oleh Tuhan. Entah ini sudah menjadi sifat dasar manusia, ada saja kekurangan yang dirasakan oleh Adam. Satu yang kurang yang dirasakan oleh Adam, yaitu akan hadirnya seorang pendamping. Maka, sejak saat itu pula, kebutuhan akan adanya seorang pendamping yang mau mengerti segala yang tak dimengerti telah direstui oleh Tuhan untuk diwariskankepada segenap anak cucu Adam.
Tetapi Tuhan tidak bermaksud hanya cukup sampai di situ. Artinya, kebutuhan akan adanya seorang pendamping bukanlah titah final yang ingin difirmankan oleh Tuhan. Pendamping abadi itu ibarat bidu yang “dipercaya” membawa muatan-muatan pesan yang maha penting untuk sampai ke dermaga tujuan. Ada pun titah-Nya yang lebih penting untuk dijaga, dirawat dan dihantarkan adalah sang jabang bayi itu sendiri. Pendamping abadi ibarat sebuah pintu gerbang, dan anak-anaknya yang terlahir darinya adalah taman-taman kehidupan yang hakiki. Ya, pada calon manusia baru yang kakan lahir itulah Tuhan menaruh kepercayaan, harkat, martabat serta segenap keagungan. Karenanya, bayi-bayi itu adalah “pangeran-pangeran “ bumi yang dikirim oleh Tuhan. Ia terlahir karena cinta Tuhan akan diri-Nya. Cinta Tuhan disemanyamkan dalam ikatan kasih sayang dua insan yang menyatukan jiwa dan raganya dalam sebuah ikatan rumah tangga. Itulah keagungan cinta kasih sepasang suami istri yang telah dipercaya untuk melahirkan “pangeran-pangeran” wakil Tuhan di muka bumi ini.
Bukti Keabadian Manusia
Selain karena si jabang bayi itu terlahri dari rahim cinta Tuhan, maka hal itu juga menyiratkan bahwa Tuhan begitu percaya kepada manusia, meskipun malaikat pernah menyangsikannya. Untuk pertama dan terakhir kalinya malaikat berani menyangsikan titah Tuhan. Tuhan tak pernah marah dan kecewa kepada manusia, meskipun manusia tak mau bersyukur akan karunia yang diberikan oleh-Nya. Ada apa dengan manusia di mata Tuhan? Mangapa Tuhan begitu menyayangi manusia? Jawabnnya ada pada uraian Ibni Arabi:
“Alam ini, termasuk manusia, bukanlah “diciptakan”, akan tetapi lebih tepatnya “tercipta”. Manusia itu abadi, karena ia tercipta dari sefat keabadian Tuhan. Bukankah sesuatu yang ada berasal dari Yang Sudah Ada?” (Ibnu Arabi)
Ya. Sesungguhnya manusia itu adalah “anak-anak “ Tuhan. Bukan “anak kelamin” Tuhan, tetapi leibh dari itu, manusia adalah “anak keabadian” Tuhan. Ibnu Arabi semakin dikuatkan oleh Kenneth Walker:
“Cara yang paling sederhana dalam berkembang biak -cara yang digunakan oleh organisme terkecil, seperti bakteri- adalah dengan membelah organ tubuhnya menjadi dua bagian, yang masing-masing akan menjadi individu baru. Dalam cara yang dikenal dengan “pembelahan sel” ini, anak bukan hanya bagian yang terpisah dari induknya, sebab seluruh bagian dari induk menjadi anak. induk tidak mati, tapi hidup melebur dalamd iri anaknya. Ia kehilangan indentitasnya, namun dengan demikian ia bisa terbebas dari kematian” (Kenneth Walker, The Physiology of Sex).
Juga oleh Allah-Barbara Pease:
“Hidup dimulai dengan penciptaan sel tunggal sekitar 3,5 milyar tahun yang lalu. Agar terus survive, dia memecah dirinya untuk membuat kembaran. Ini terus berlangsung dalam beberapa juta tahun dan hanya mengalami perubahan jika –dengan kejadian, perpindahan atau sebuah pengalaman baru. Hidup akan terus berlangsung.” (Allah-Barbara Pease, Man Woman and Sex)
Lihatlah, ketiga pendapat di atas semakin menguatkan bahwa manusia, melalui anugerah Tuhan yang disebut dengan sex, telah mengukuhkan eksistensi dan eternitas (kebadian) nya? Melalui sistem genetic, kematian seseorang hanyalah bersifat jasad kasar semata, sementara karakter, watak dan sifat yang dihasilkan oleh hormon-hormon di dalam fisiknya akan terus hidup dengan kreatif dalam diri keturunannya. Mungkin inilah yang disebut dengan “buah tak jatuh jauh dari pohonnya”.
Dia adalah Jaminan Pintu Surgamu
Dengan terlahirnya sang jabang bayi di muka bumi ini, suaranya yang melengking seolah ingin mengabarkan kepada dunia, bahwa manusia masih dipercaya oleh Tuhan untuk mengurusi segala problematika hidup di bumi ini. Melalui sang jabang, seorang ibu –layaknya keagungan dan kesucian Maria-benar-benar mendapat anugerah yang terindah dan tak ada yang bisa mengalahkannya. Kredibilitas manusia sebagai seorang pemimpin dunia benar-benar dipertaruhkan di ambang rahim seorang ibu yang dengan begitu tulu, ikhlas dan penuh perjuangan, meskipun harus bersimbah darah, bertaruh nyawa, dan rasa sakit yang tiada terkira. Tuhan pun kemudian tanpa segan-segan menyematkan gelar syahid dan menjamin masuk surga jika seorang ibu berjuang sampai titik nadir nafasnya tatkala melahirkan sang jabang bayi. Tuhan pun juga tak sungkan-sungkan mengkategorikan sebagai sadaqah atas segala pengorbanan, kerja keras dan cucuran peluh sang ayang yang berusaha menjamin kehidupan dan kesejahteraan sang jabang bayi. Itu adalah bukti bahwa manusia masih dipercaya Tuhan. Bukan sembarang kepercayaan, bukan sembarang titipan.
Maka Tersenyumlah Meski Gundah
Wahai siapa pun yang dikarunia Tuhan dengan kehadiran sang jabang bayi, janganlah gundah gulana, janganlah takut akan kehilangan kebebasan, janganlah khawatir akan dirundung tanggung jawab. Karena semua apa yang akan kalian barikan dan kalian perjuangkan, tidaklah sebanding dengan apa yang akan kalian peroleh. Yakinlah, bahwa dikaruniai seorang putra adalah anugerah, karena di sana banyka yang lebih susah dan merindukan hadirnya seorang anak. hadirnya buah cinta, hadirnya permata hati dan tumpahan segenap kasih sayang begitu sangat berarti.
Yakinlah bahwa kehidupan seseorang selalu membutuhkan adanya “mata rantai”. Kepada siapa orang tua akan mewariskan segala yang di punya kalau tidak kepada anak-anaknya? Kepda siapa orang tua menaruh harapan dan cita-cita tertingginya kalau tidak kepada putra-putrinya kelak? Kepada siapa orang tua bisa membanggakan dan dibanggakan kalu tidak oleh anak-anaknya?
Maka rawatlah sang jabang bayi melebihi dirimu sendiri. Persiapkan kelahiran dan kehidupannya sesehat dan semaksimal mungkin. Jangan sia-siakan dia. Rencanakan kehamilan dan persalinan serasional dan sematang mungkin. Pada tahap pra hamil, persiapkan segala kebutuhan baik yang bersifat teknis maupun psikis. Berpandangan jauh ke depan sebelum merencakan kehamilan merupakan salah satu cara yang paling bagus untuk semakin mempersiapkan diri untuk mengandung. Pada masa kehamilan, manjaga kesehatan ibu dan janin, menyuplainya dengan makanan-makanan yang berprotein dan bervitamin, menajaga perasaan ibu hami, membahagiakan batinnya, adalah sikap yang sangat dianjurkan. Hanya ada satu pilihan dari dua pilihan; memenuhi egoisitas orang tua atau mengutamakan kesehatan janin. Secara spiritual, kondisikan sang janin dengan nuansa-nuansa transenden. Banyak melakukan aktivitas-aktivitas ibadah, karena hal itu juga akan mambentuk komunikasi antara sang janin dengan Tuhannya. Ingat, bahwa sang ibu dan sang janin memiliki komunikasi yang sangat kuat. Secara fisik, hal itu diperantarai oelh adanya olasenta yang menghubungkan keduanya.
Siapkan dia tuk jadi yang terbaik di antara yang terbaik. Masa kehamilan adalah masa pembentukan awal dan mendasar bagi seseorang. Struktur otak janin sangatlah peka, sehingga para ahli berpendapat bahwa alunan musik klasik yang bersahaja sangat begus untuk menstimulusnya. Struktur tulang dan trobosit juga terbentuk dengan sangat mendasar. Sehingga masa kehamilan adalah masa-masa penting untuk diperhatikan secara istimewa. (winwin)

No comments:

Post a Comment